
JAVASPORT.ID – Tim nasional sepak bola putri Indonesia, yang dijuluki “Garuda Pertiwi”, memulai perjuangan kualifikasi Piala Asia Wanita 2026. Dengan kemenangan tipis 1–0 atas Kirgistan di Stadion Indomilk Arena, Tangerang. Pencapaian ini menjadi momentum penting bagi ambisi Indonesia menjadi juara grup serta meraih satu dari delapan tiket ke putaran final di Australia.
🔥 Latar Belakang dan Durasi Kompetisi
Sebanyak 34 negara ikut serta, terbagi dalam 8 grup, hanya pemuncak grup yang otomatis lolos — tidak ada tempat bagi runner-up.
Indonesia tergabung di Grup D bersama Kirgistan, Pakistan, dan Taiwan; laga berlangsung 29 Juni–5 Juli 2025 di Tangerang.
📉 Kebangkitan Setelah Masa Sulit
Dalam delapan tahun terakhir, prestasi tim putri sempat meredup, dari peringkat FIFA 70 pada Juni 2016, terus merosot hingga 109 pada Maret 2024—peringkat terendah sepanjang sejarah.
Fakta mengerikan seperti kekalahan 0–18 dari Australia di Piala Asia 2022 menjadi sinyal evaluasi menyeluruh dari PSSI.
🎯 Strategi Revitalisasi: Pelatih dan Naturalisasi
Pada Februari 2024, PSSI menunjuk Satoru Mochizuki, arsitek timnas putri Jepang juara Piala Dunia 2011, sebagai pelatih kepala.
Kebijakan naturalisasi menghadirkan talenta seperti Felicia de Zeeuw, Emily Nahon, Isa Warps, dan Iris de Rouw, yang mendapatkan kewarganegaraan Indonesia pada 10 Juni 2025.
🏆 Aksi di Lapangan: Bukti Nyata Kemajuan
Di bawah asuhan Mochizuki, Garuda Pertiwi menyabet gelar Piala AFF Wanita 2024, yang sekaligus membawa tiket ke ASEAN Women’s Championship 2025 di Vietnam.
Peringkat FIFA pun terus merangkak naik: dari 107 (Juni 2024) ke 94 (Maret 2025).
🥅 Tantangan Berikutnya
Setelah menang melawan Kirgistan, Indonesia segera menghadapi Pakistan (2 Juli) dan Taiwan (5 Juli).
Taiwan menjadi lawan terberat: berada di peringkat 42 FIFA dan pernah menjuarai Asian Cup beberapa kali.
Hanya juara grup yang lolos, sehingga laga melawan Taiwan sangat krusial.