
JAVASPORT.ID – Esports di Indonesia berkembang sangat pesat. Bahkan, kini esports sudah menjadi cabang olahraga resmi di berbagai kompetisi. Salah satu tonggak penting dalam pengembangan ini adalah kehadiran PBESI (Pengurus Besar Esports Indonesia). Lembaga ini memegang kendali penuh dalam pembinaan dan pengembangan atlet nasional. Mereka juga bertanggung jawab mempersiapkan tim nasional untuk kompetisi internasional.
PB ESI berdiri sejak tahun 2020. Organisasi ini berada di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Sejak awal, PB ESI langsung merancang sistem pembinaan atlet yang terstruktur dan berjenjang. Tujuannya sangat jelas, yaitu membentuk ekosistem esports yang profesional, kompetitif, dan berprestasi.
Dari Seleksi Terbuka Menuju Pelatnas
Setiap tahun, PBESI menggelar berbagai turnamen tingkat nasional. Salah satunya adalah Piala Presiden Esports. Selain itu, ada Liga Esports Nasional dan turnamen pelajar seperti National Student Esports Championship. Semua ajang itu menjadi alat seleksi atlet. Para pemain terbaik akan dipantau dan dinilai melalui sistem scouting yang ketat.
Setelah seleksi, PB ESI mengundang atlet terpilih ke pelatnas. Proses ini tidak hanya menilai skill teknis pemain. Namun, pelatnas juga mencakup latihan fisik, penguatan mental, serta strategi komunikasi tim. Para atlet mendapat bimbingan dari pelatih berlisensi serta tim pendukung profesional. Ini termasuk psikolog olahraga, ahli gizi, dan pelatih kebugaran.
Selanjutnya, pelatnas berlangsung dalam dua fase. Fase pertama fokus pada peningkatan individu. Fase kedua menekankan kekompakan tim dan strategi taktis. Selain itu, PBESI menyediakan fasilitas pelatnas yang modern dan lengkap. Mereka bekerja sama dengan universitas serta pihak swasta demi memenuhi kebutuhan atlet.
Menatap SEA Games dengan Serius
SEA Games menjadi ajang penting bagi PBESI. Sejak esports resmi dipertandingkan, Indonesia menargetkan medali emas. Pada SEA Games 2019 di Filipina, Indonesia sukses membawa pulang satu emas. Lalu, pada SEA Games 2021 di Vietnam, prestasi meningkat menjadi dua emas dan dua perak. Hasil ini membuat PBESI semakin percaya diri menatap ajang berikutnya.
Persiapan untuk SEA Games dilakukan jauh hari sebelum keberangkatan. PBESI melakukan analisis terhadap kekuatan lawan di Asia Tenggara. Mereka juga menyusun jadwal latihan intensif dan mengadakan uji coba internasional. Tujuannya untuk mengukur kesiapan tim Indonesia sebelum tampil di laga sesungguhnya.
PB ESI juga aktif mengatur scrim (latihan tanding) melawan tim asing. Dengan cara itu, pemain terbiasa menghadapi tekanan dan gaya permainan yang beragam. Bahkan, PBESI melibatkan pelatih asing di beberapa divisi permainan. Ini menjadi bentuk transfer ilmu dan peningkatan kualitas.
Sistem Pendukung yang Terintegrasi
Salah satu keunggulan PBESI terletak pada sistem pendukung yang menyeluruh. Mereka membangun platform Garudaku sebagai sarana pembinaan. Melalui platform ini, PBESI mengadakan pelatihan daring, turnamen virtual, dan sistem pencatatan data atlet. Semua informasi tersimpan rapi dan bisa dimonitor secara nasional.
Selain itu, PBESI bekerja sama dengan sekolah dan kampus. Mereka mendorong lahirnya ekskul esports dan liga pelajar. Strategi ini memastikan bahwa regenerasi atlet tetap berjalan. Para pelajar yang berbakat bisa masuk ke sistem pembinaan sejak usia dini.
Kemudian, PBESI menggandeng sponsor serta media untuk mendukung promosi esports. Mereka sadar bahwa dukungan publik sangat penting. Oleh sebab itu, mereka sering menggelar acara edukasi dan seminar. Acara ini menyasar orang tua, guru, dan masyarakat umum agar lebih paham tentang esports.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski sudah banyak capaian, PBESI masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah persebaran fasilitas esports yang belum merata. Daerah-daerah di luar Jawa masih minim akses pelatihan. Untuk itu, PBESI mulai membangun pusat pelatnas daerah di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Selain itu, masih banyak stigma negatif terhadap esports. Sebagian masyarakat menganggap esports hanya permainan. Oleh karena itu, PBESI terus melakukan pendekatan edukatif dan kultural. Mereka ingin menanamkan nilai-nilai sportivitas, disiplin, dan tanggung jawab melalui esports.
Harapan PBESI ke depan sangat besar. Mereka ingin menjadikan Indonesia sebagai kekuatan utama esports di Asia. Bahkan, mereka menargetkan prestasi di ajang seperti Asian Games dan World Esports Championship. Untuk mencapainya, mereka butuh dukungan dari semua pihak.
Masyarakat dapat mendukung melalui apresiasi dan partisipasi. Sekolah bisa membuka ruang pembinaan. Pemerintah daerah dapat menyediakan sarana latihan. Media bisa membantu menyebarkan informasi yang positif. Semua pihak harus bergerak bersama.
PBESI telah menunjukkan keseriusan mereka. Mereka tidak hanya membina atlet, tetapi juga membangun ekosistem menyeluruh. Dari seleksi, pelatnas, hingga kompetisi, semua terstruktur rapi. Prestasi yang sudah diraih menjadi bukti bahwa Indonesia punya potensi besar.
Namun, potensi saja tidak cukup. Dibutuhkan kerja keras, sinergi, dan konsistensi. PBESI terus melangkah maju demi masa depan esports Indonesia. Dengan pembinaan yang terencana dan dukungan publik, Indonesia siap bersinar di pentas dunia.